Manajemen dan organisasi
| 
PENGERTIAN
  DAN PERANAN MANAJEMEN 
1.
  Pengertian Organisasi  
Apakah arti organisasi? organisasi dapat diartikan sebagai
  kumpulan beberapa orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan
  tertentu. Organisasi dalam bentuk apapun akan selalu ditemui dalam kehidupan
  sehari-hari. Organisasi merupakan unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan
  bermasyarakat dengan beberapa alasan, seperti organisasi digunakan untuk
  mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin dapat kita lakukan sendirian, dengan
  bekerja sama individu-individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang apabila
  dikerjkan seorang diri tidak akan tercapai, organisasi dapat menyediakan
  pengetahuan yang berkesinambungan serta dapat menjadi sumber karier yang
  penting.  
Selayaknya
  sebuah organisasi seharusnya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
  anggota organisasi maupun masyarakat sehingga organisasi mampu mempertahankan
  kelangsungan hidup mereka. Secara umum organisasi dibedakan atas dua bentuk,
  pertama organisasi dengan orientasi laba seperti perusahaan yang menyediakan
  produk barang atau jasa (baik perusahaan besar maupun kecil) kemudian
  organisasi nirlaba atau yang tidak berorientasi laba seperti yayasan, musium,
  rumah sakit milik pemerintah, sekolah, perkumpulan sosial dan lain-lain. 
Apapun
  bentuk organisasi itu diperlukan usaha-usaha untuk mengelola kegiatan dan
  orang-orang maupun unsur lainnya yang ada didalam organisasi agar tercapai
  tujuan dengan lebih baik. 
2.
  Pengertian Manajemen 
Semua bentuk organisasi dimana orang-orang bekerja bersama
  mencapai tujuan yang telah ditetapkan, membutuhkan manajemen. Manajemen
  diperlukan organisasi agar usaha pencapaian tujuan menjadi lebih mudah.  
Secara spesifik ada tiga alasan utama dibutuhkannya
  manajemen dalam organisasi, yaitu: 
1.      Mencapai
  tujuan, manajemen mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi. 
2.      Menjaga
  keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, manajemen menyeimbangkan
  tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan di antara
  pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi (stakeholders) seperti
  pemilik, karyawan, konsumen, pemasok dan lain-lain. 
3.      Mencapai
  efisiensi dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran
  prestasi organisasi. 
Menurut Peter Drucker efisiensi adalah melakukan pekerjaan
  dengan benar (doing thing right) dan efektifitas adalah
  melakukan pekerjaan yang benar (doing the right thing). 
Efisiensi merupakan kemampuan untuk melakukan pekerjaan
  dengan benar, berkaitan dengan biaya-biaya yang ditimbulkan dalam melakukan
  aktivitas. Mengukur biaya dari sumber daya yang diperlukan dalam rangka
  mencapai suatu tujuan. Sedangkan efektivitas merupakan kemampuan memilih alat
  yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berkaitan dengan
  melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan dan merupakan ukuran tentang
  pencapaian suatu tugas atau tujuan. Sejauh mana tugas atau tujuan telah
  dicapai. 
Yang dimaksud dengan Efisiensi
  adalah menyelesaikan pekerjaan dengan usaha, biaya, atau pemborosan yang
  minimum. Jadi efisiensi adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan
  dengan benar. Sedangkan Efektivitas adalah penyelesaian
  tugas-tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi atau bisa juga
  dikatakan efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang
  tepat/melakukan pekerjaan yang benar. 
Sebagai ilustrasi kita ambil
  contoh misalnya belakangan ini banyak manajer gagal memantau salah satu hasil
  usaha yang sangat penting, yaitu efisiensi. Sebagai contoh Kantor Pos
  Pusat di Jakarta untuk mencari paket kiriman yang hilang dari Jakarta ke
  Surabaya melakukan 5 panggilan telpon dari divisi yang terpisah ke kantor pos
  Surabaya. Hal ini jelas kurang efisien. Jalan keluar yang terbaik
  adalah divisi pengiriman paket menelpon langsung siapa kurir yang bertugas
  mengirimkan paket tersebut ke Surabaya. Akan tetapi efisiensi saja
  tidaklah cukup untuk memastikan keberhasilan. Oleh karena itu, selain peduli
  dengan efisiensi, para manajer juga harus berusaha untuk mencapai
  hasil yang efektif. Selama bertahun-tahun perusahaan Chrysler Motor
  mengalami penurunan penjualan, pangsa pasar dan keuntungannya, walaupun
  mobil-mobil yang dibuatnya sudah sangat efisien. Kemudian perusahaan
  tersebut melakukan inovasi baru dengan memproduksi mobil rancangan pemenang
  lomba yang telah dirancang ulang, sehingga menarik minat pembeli. Setelah itu
  Chrysler Motor mulai memperoleh kembali pangsa pasar dan keuntungannya. Ini
  menunjukkan bahwa Chrysler Motor berusaha untuk efektivitas, yaitu
  menyelesaikan tugas-tugas yang dapat menolong pencapaian sasaran organisasi. 
Kerja
  merupakan kegiatan yang menghasilkan nilai bagi orang lain maupun diri
  sendiri. Bekerja dengan baik sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat
  dan diri sendiri mengarahkan organisasi terhadap kebutuhan manajemen. 
Apakah
  Manajemen itu ?  
Begitu
  luasnya pengertian manajemen sehingga tidak ada definisi yang secara
  konsisten digunakan oleh semua orang. Dalam hal ini dua definisi manajemen dikemukan
  sebagi berikut : 
1.      Mary
  Parker Follet, manajemen merupakan seni (art) dalam meyelesaikan
  pekerjaan melalui orang lain. 
2.      James
  AF Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
  pengarahan dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan
  sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah
  ditetapkan.  
3.      Luther
  Gullick, manajemen suatu ilmu (science). 
4.      James
  H. Donnelly Jr.; James L. Gibson; dan Jhon M. Ivancevich, manajemen
  adalah proses dari seseorang atau beberapa individu untuk mengkoordinasi
  kegiatan-kegiatan dari orang lain untuk memperoleh hasil yang tidak dapat
  dilakukan seorang individu saja. 
5.      Karthryn
  M. Bartol dan David C. Marten, manajemen adalah proses untuk mencapai
  tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan dari empat fungsi
  utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing),
  memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).  
6.      Chuck
  Williams (2001), manajemen adalah menyelesaikan pekerjaan melalui orang
  lain. Jadi seorang manajer bukanlah mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Dia
  bekerja melalui orang-orang yang memiliki kemampuan-kemampuan teknis di
  lapangan, tanpa mengerjakan teknisnya (walaupun bukan berarti seorang manajer
  tidak memiliki kemampuan teknis).  
7.      Murti
  Sumarni-John Soeprihanto (1995), manajemen merupakan suatu proses yang
  terdiri atas kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
  pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk
  menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya
  manusia dan sumber daya yang lain. Pemanfaatan sumber daya-sumber daya lain
  dalam perusahaan meliputi sumber daya bahan baku produksi, sumber keuangan,
  mesin-mesin, dan cara yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien dan
  efektif. 
Berdasarkan uraian tersebut
  manajemen dapat diartikan sebagai bekerja dengan orang-orang dengan
  memanfaatkan sumber daya-sumber daya organisasi untuk menentukan,
  menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan melalui pelaksanaan atau
  proses fungsi-fungsi POLC (Planning, OrganizingLeading, Controlling).
   
Apakah
  Manajer itu ? 
Manajer
  adalah orang yang bertanggung jawab atas hasil kerja orang-orang yang ada di
  dalam organisasi. Manajer sebagai perencana, pengorganisasi, pemimpin dan
  pengendali pelaksanaan aktivitas sehari-hari organisasi.  
Stoner
  menyatakan bahwa manajer adalah : 
1.      Manajer
  bekerja dengan dan melalui orang lain. 
2.      Manajer
  bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan. 
3.      Manajer
  menyelaraskan tujuan yang saling bertentangan dan menentukan prioritas. 
4.      Manajer
  harus berpikir secara analitis dan konseptual. 
5.      Manajer
  adalah mediator. 
6.      Manajer
  adalah politikus. 
7.      Manajer
  adalah diplomat. 
8.      Manajer
  adalah symbol. 
9.      Manajer
  harus mampu mengambil keputusan yang sulit. 
“Seorang
  manajer yang efektif adalah seorang manajer yang mampu membuat suatu
  pekerjaan terselesaikan dan menjaga tingkat kepuasan yang tinggi di tempat
  kerja.” 
Pengamatan menunjukkan bahwa
  manajer yang melaksanakan fungsi manajemen dengan baik adalah seorang manajer
  yang lebih berhasil. Makin banyak waktu yang digunakan oleh seorang manajer
  untuk merencana, semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan mereka,
  karena fungsi perencanaan memegang peranan penting dalam keseluruhan fungsi
  manajemen. 
Tingkatan dan Tipe-tipe Manajer 
Jenis manajer dalam organisasi dapat diklasifikasikan
  berdasarkan dua bentuk, yang pertama Manajer berdasarkan tingkatan manajemen
  dalam organisasi dan kedua berdasarkan lingkup kegiatan organisasi yang
  berada di bawah tanggungjawabnya. Berdasarkan tingkatan manajemen organisasi,
  manajer terdiri dari manajer puncak (top manager), manajer
  menengah (middle manager), manajer bawah (lower manager atau first-line
  manager), dan pemimpin kelompok (group leader). 
Top manager efektif adalah seorang pemikir strategis yang berorientasi ke
  depan yang membuat banyak keputusan dalam kondisi yang tidak pasti dan penuh
  persaingan. Manajer puncak ( chief executive officer, chief operational
  officer, direktur utama, presiden direktur, vice-president, president)
  terdiri dari kelompok yang relatif kecil , bertanggungjawab atas keseluruhan
  manajemen organisasi. Menetapkan kebijakan operasional dan membimbing proses
  interaksi dengan lingkungan organisasi. Top manager bertanggung jawab untuk
  menciptakan kondisi penting untuk perubahan, membantu karyawan untuk
  bertanggung jawab kepada perusahaan, bertanggung jawab untuk menciptakan
  budaya posistif organisasi melalui bahasa dan tindakan dan bertanggung jawab
  mengamati lingkungan usahanya.  
Middle manager efektif adalah seorang yang mampu mengembangkan dan menerapkan
  rencana kerja yang sesuai dengan tujuan dari tingkatan yang lebih tinggi,
  berorientasi pada kelompok dan bekerja sama serta mengkoordinasi kegiatan
  antar unit dalam organisasi serta mampu menerapkan perubahan atau strategi yang
  diciptakan oleh manajer puncak. Manajer menengah (kepala, manajer divisi,
  manajer cabang, manajer pabrik, dekan). 
First-Line Manager efektif adalah seseorang yang mampu
  mengelola kinerja satu unit kerja yang dapat menyelesaikan tugas dan
  tanggungjawab jangka pendek yang sesuai dengan rencana middle dan top
  manager. Manajer lini pertama (supervisor atau pemimpin kelompok). 
Pemimpin Kelompok adalah jenis pekerjaan manajemen
  yang relatif baru yang dikembangkan semenjak perusahaan beralih kepada
  kelompok yang mandiri. Pemimpin kelompok mengarahkan pekerjaan perorangan dan
  membantu aktivitas kelompok ke arah pencapaian sasaran. Pemimpin kelompok
  juga membantu kinerja kelompok, mengelola hubungan luar dan hubungan dalam
  kelompok. 
Berdasarkan
  lingkup kegiatan organisasi yang berada di bawah tanggung jawabnya, manajer
  terdiri dari manajer fungsional dan manajer umum.  
Manajer
  fungsional
  yaitu manajer yang bertanggung jawab atas satu bidang kegiatan tertentu
  seperti keuangan, pemasaran, produksi, personalia, akuntansi atau penjualan.  
Manajer
  umum membawahi
  semua kegiatan suatu unit seperti sebuah cabang, perusahaan terpisah atau
  bagian operasional terpisah yang memiliki bagian produksi, pemasaran,dan
  keuangan sendiri. 
Fungsi
  Manajemen 
Empat
  fungsi manajemen sebagai tugas utama yang harus dilaksanakan seorang manajer
  dalam mengelola organisasi untuk mencapai tujuan atau yang dikenal sebagai
  proses manajemen adalah sebagai berikut : 
Perencanaan (planning). 
Proses
  untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus
  diambil untuk mencapainya, meliputi penetapan sasaran, merumuskan tujuan,
  menetapkan strategi, membuat strategi, dan mengembang-kan subrencana untuk
  mengkoordinasikan kegiatan. 
Pengorganisasian (organizing). 
Proses pemberian tugas,
  pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir
  kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang telah
  dibuat., meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan
  melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa. 
Memimpin
  (leading) 
Proses
  menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing
  mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka mencapai
  tujuan, memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras
  mencapai sasaran organisasi. 
Pengendalian (controlling). 
Proses
  mengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang
  telah dibuat serta mengambil tindakan koreksi yan diperlukan. 
Belakangan ini para manajer
  mengubah cara mereka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Perubahan ini
  diwujudkan dalam perbedaan antara manajemen “lama” dan manajemen “baru”.
  Manajer gaya lama menganggap diri mereka sebagai boss, sedangkan manajer gaya
  baru menganggap diri mereka sebagai sponsor, pemimpin kelompok atau konsultan
  internal. Beberapa perbedaan lainnya adalah manajer gaya lama mengambil
  keputusannya sendiri, dan manajer gaya baru mendengarkan masukan dari orang
  lain dalam pengambilan keputusan. Akibatnya manajer gaya lama bekerja lebih
  lama sedangkan manajer gaya baru bekerja lebih mengutamakan hasil. 
Perubahan-perubahan dalam
  manajemen tersebut tidak membuat fungsi manajemen klasik menjadi kuno,
  sehingga fungsi manajemen gabungan antara manajemen gaya baru dan gaya lama
  adalah sebagai berikut: 
·        
  Membuat sesuatu terjadi (making things happen) 
·        
  Menghadapi persaingan (meeting the competition) 
·        
  Mengorganisir orang, proyek, dan proses (organizing people, project, &
  process) 
·        
  Memimpin (leading) 
Fungsi-fungsi tersebut tidak
  menggantikan fungsi yang lama, tetapi dibangun di atasnya. Pertama, ‘membuat
  sesuatu terjadi’ merupakan gabungan dari fungsi merencanakan (planning)
  dan mengendalikan (controlling). Untuk ‘membuat sesuatu terjadi’, kita
  harus merencanakan bagaimana mencapai sasaran yang kita inginkan, mengelola
  informasi, dan mengendalikan kinerja serta melakukan tindakan koreksi jika
  terjadi penyimpangan. Kedua, ‘menghadapi persaingan’ mencerminkan pentingnya
  adaptasi dan pembaharuan agar tetap bersaing di tengah pasar global yang
  terus berkembang seperti saat ini. Ketiga, tanpa mempertimbangkan dalam
  ‘mengorganisir orang, proyek, dan proses’ maka perubahan yang berskala besar
  tidak akan berhasil (tidak dapat membuat sesuatu terjadi). Terakhir,
  ‘memimpin’ dengan memperhatikan kesejahteraan karyawannya, merayakan
  keberhasilan sebuah kontrak baru bersama karyawan, dan sangat memperhatikan keinginan
  dan aspirasi karyawan merupakan suatu gaya memimpin yang menyenangkan hati
  karyawan. Pada akhirnya karyawan termotivasi dan membuat suatu produktivitas
  yang tinggi sebagai bukti kesetiaan dan dukungannya. 
Peranan Manajer Dalam Organisasi 
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari seorang manajer
  memegang beberapa peranan untuk mencapai tujuan organisasi. Tiga peranan
  utama manajer menyangkut sebagai berikut : 
1). Peran interpersonal, yaitu peranan seorang
  manajer dalam berinteraksi dengan berbagai pihak yang akan membantu
  berhasilnya pelaksanaan tugas, baik pihak dalam perusahaan maupun pihak luar
  perusahaan. 
a. Peranan figure bapak (Figurehead) 
Simbol pemimpin perusahaan; diperlukan untuk menjalankan
  sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan social, contoh : memberi
  ucapan selamat datang kepada para pengunjung, penandatanganan surat
  resmi,dst. 
b. Peranan Pimpinan (Leader) 
Bertanggung jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan
  bawahan; mengisi posisi kosong (staffing), melatih, dan tugas-tugas
  terkait, contoh : melakukan hampir seluruh kegiatan yang melibatkan bawahan. 
c. Peranan Penghubung (Liaison) 
Memelihara suatu jaringan kontak luar yang mendukung dan
  juga penghubung pihak dalam, contoh : membalas surat-surat, melakukan kerja
  dewan urusan luar, yang melibatkan puhak-pihak luar. 
2) Peran informasional, yaitu peranan seorang
  manajer dalam pemberian, penerimaan dan penganalisaan informasi, menyangkut
  pengawas, penyebar informasi dan juru bicara. 
a. Memantau (Monitor) 
Manajer selalu aktif mencari informasi yang dapat
  bermanfaat untuk organisasi, contoh membaca terbitan-terbitan periodik dan
  laporan-laporan, memelihara kontak pribadi. 
b. Penyebar (Disseminator) 
Manajer mendistribusikan informasi yang diperolehnya
  kepada pihak lain, khususnya kepada bawahannya agar bawahan mampu mengerjakan
  tugasnya dengan baik, contoh : Mengadakan pertemuan-pertemuan untuk maksud
  informasi; menelpon untuk meneruskan informasi. 
c. Jurubicara (Spokesman) 
Manajer sebagai wakil organisasi dalam menyampaikan informasi
  ke pihak luar, contoh : menyelenggarakan rapat dewan, memberikan informasi ke
  media. 
3). Peran pengambil keputusan, yaitu peranan
  seorang manajer dalam memanfaatkan informasi untuk membuat keputusan dalam
  memecahkan masalah atau melihat kesempatan yang ada. 
a. Kewirausahaan (Entrepreunership) 
Manajer mengambil keputusan-keputusan penting seperti
  peluncuran produk baru, penggabungan usaha dll, contoh : rapat strategis dan
  tinjauan ulang yang melibatkan prakarsa atau rancangan proyek perbaikan. 
b. Pengendali gangguan (Disturbance Handler) 
Manajer diharapkan bisa menyelesaikan gangguan-gangguan
  yang mungkin muncul, contoh : mengorganisasikan strategi dan sesi kaji-ulang
  yang melibatkan gangguan dan kritis. 
c. Pengalokasi sumberdaya (Resource Allocator) 
Manajer harus mengalokasikan sumberdaya yang terbatas agar
  tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien, contoh : penjadwalan,
  permintaan otoritas, menyelenggarakan kegiatan apapun yang melibatkan
  anggaran dan program kerja bawahan. 
d. Perunding (Negotiator) 
Manajer melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang
  berkaitan, contoh : berperan serta dalam perundingan kontrak serikat pekerja. 
Keterampilan
  Manajerial 
Keterampilan atau skill merupakan kemampuan untuk
  menterjemahkan pengetahuan ke dalam praktek sehingga tercapai hasil kerja
  yang diinginkan. Berbagai fungsi dan kegiatan manajerial yang diperlukan
  dalam mengelola organisasi membutuhkan banyak keterampilan. Keterampilan yang
  paling penting adalah keterampilan yang memungkinkan manajer bisa membantu
  orang lain menjadi lebih produktif di tempat kerja. Robert L. Katz
  menggolongkan keterampilan manajer menjadi tiga kategori sebagai berikut : 
1).
  Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill)  
Keterampilan kemanusiaan atau yang
  lebih terkenal dengan keterampilan berkomunikasi antar manusia (interpersonal
  skills) adalah keterampilan yang seringkali diabaikan oleh para manajer,
  terutama bagi para manajer yang baru naik jenjangnya dalam organisasi.
  Keterampilan kemanusiaan ini sangat diperlukan untuk menjaga hubungan baik
  dengan atasan langsung maupun dengan bawahan. Dengan komunikasi yang
  persuasive akan membuat bawahan merasa dihargai dan mereka akan bekerja lebih
  baik dan bersikap lebih terbuka kepada atasannya. Keterampilan berkomunikasi
  ini diperlukan baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. 
2). Keterampilan Teknis (Technical
  Skills) 
Keterampilan ini merupakan bekal
  bagi para manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini
  merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu misalnya
  memperbaiki mesin, membuat kursi, membuat jadwal kerja dan keterampilan
  teknis lainnya. 
3).
  Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill) 
Kemampuan untuk merinci permasalahan menjadi beberapa bagian
  yang lebih spesifik sehingga dapat dilihat kaitan antara masing-masing bagian
  tersebut, serta mengetahui dampak dari setiap permasalahan bagi orang lain. 
Sebagai tambahan, keterampilan yang harus pula dimiliki
  oleh para manajer adalah sebagai berikut : 
4)
  Keterampilan Motivasi (Motivation Skill) 
Kemampuan untuk memberikan dorongan kepada orang lain,
  agar mereka dapat melakukan sesuatu sesuai dengan yang diperintahkan tanpa
  mereka rasakan secara langsung, karena telah diberikan suatu motivasi atau
  dorongan berupa rangsangan-rangsangan untuk menggairahkan dan menyemangati
  melakukan pekerjaan. 
5.      Keterampilan
  Teknologi Informasi 
Keterampilan yang dalam hal ini penguasaan mengolah
  informasi melalui teknologi seperti keterampilan mengoperasikan komputer. 
Kecakapan manajerial adalah suatu keterampilan atau
  karakteristik personal yang membantu tercapainya kinerja yang tinggi dalam
  tugas manajemen. Beberapa kompetensi personal yang diperlukan bagi
  keberhasilan manajerial sebagai berikut : 
1.      Leadership,
  kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar melaksanakan suatu tugas. 
2.      Self
  objectivity, kemampuan untuk menilai diri sendiri secara realistis. 
3.      Analiytic
  thinking, kemampuan untuk menginterpretasikan dan menyampaikan segala
  macam bentuk informasi. 
4.      Behavioral
  flexibility, menyesuaikan perilaku dalam mencapai tujuan. 
5.      Oral
  Communication, kemampuan mengemukakan pendapat secara jelas dalam
  berbicara. 
6.      Written
  Communication, kemampuan mengungkapkan pendapat dengan baik secara
  tertulis. 
7.      Personal
  Impact, menumbuhkan kesan baik dan kepercayaan bagi orang. 
8.      Resistances
  to stress, kemampuan untuk dapat bekerja dalam keadaan tertekan. 
9.      Tolerance
  for uncertainty, kemampuan untuk bekerja dalam situasi yang tidak
  menentu. | 
https://sites.google.com/site/manajemendanorganisasi/
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar