Pages

Rabu, 29 April 2015

tentang negara jerman

Sistem Politik

Badan legislatif
Sistem dwimajelis: Di samping Bundestag Jerman, para utusan pemerintah negara bagian di Bundesrat turut serta dalam legislasi untuk menjaga kepentingan negara bagian

Struktur negara
Jerman adalah negara federasi yang terdiri dari 16 negara bagian, masing-masing dengan konstitusi, parlemen dan pemerintah. Kekuasaan negara tertinggi terletak pada federasi. Melalui Bundesrat, negara bagian terwakili dan dilibatkan dalam legislasi pada tingkat federal

Hak pilih
Hak pilih aktif yang umum, sama dan rahasia mulai umur 18 tahun (dalam pemilihan umum tingkat kota/distrik untuk sebagian mulai umur 16 tahun). Bundestag dipilih empat tahun sekali

Kebudayaan

Tradisi
Pujangga, komponis dan filsuf Jerman seperti Goethe, Schiller, Bach, Beethoven, Kant dan Hegel telah membentuk citra dari era budaya masing-masing. Kedudukan tinggi mereka diakui di seluruh dunia

Federalisme di bidang budaya
Berkat struktur Jerman sebagai negara federal dan adanya kewenangan negara bagian di bidang kebudayaan terdapat aneka ragam institusi seni-budaya serta kehidupan budaya yang kaya di seluruh negeri. Khususnya ibu kota Berlin memiliki jumlah atraksi yang besar dengan tiga gedung opera, 120 museum, lebih dari 50 teater, dan lingkungan pencipta seni rupa yang penuh gairah dan yang menarik juga bagi perupa muda dari luar negeri

Institusi budaya
6.200 museum (di antaranya 630 museum seni rupa), 820 gedung pertunjukan teater (termasuk teater musik dan gedung opera), 130 orkes profesional, 8.800 perpustakaan

Festival
Festival Richard Wagner di Bayreuth, Bachfest di Leipzig, Jumpa Teater dan Festival Film Internasional (Berlinale) di Berlin, Rock am Ring

Buku
94.300 buku terbitan baru atau edisi ulang per tahun

Warisan Dunia UNESCO
Di Jerman terdapat 33 cagar budaya dan cagar alam yang di- nyatakan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia

Seni Rupa – Tempat untuk Gagasan Baru

Sejak tahun 1990-an, seni lukis dan fotografi dari Jerman meraih sukses besar di dunia internasional. Apa yang disebut “keajaiban lukisan baru Jerman” dikenal di luar negeri sebagai “Young German Artists”. Para seniman berasal dari Leipzig, Berlin atau Dresden. Neo Rauch adalah wakil paling tenar dari “Mazhab Leipzig Baru”. Gaya mazhab tersebut ditandai oleh realisme baru yang berkembang – bebas ideologi – dari “Mazhab Leipzig” lama, yang termasuk lingkup seni rupa bekas RDJ. Lukisannya sering memperlihatkan orang-orang pucat yang seolah-olah menunggu sesuatu yang tak tentu. Motif itu dapat ditafsirkan sebagai pantulan keadaan di Jerman pada awal milenium baru. Apa yang disebut “Dresden Pop”, di antaranya Thomas Scheibitz, memetik unsur dari iklan dan dari estetika video dan televisi sambil bermain dengan estetika swakaji mengenai sini dan kini. Kebanyakan seniman generasi menengah menganggap pembahasan kritis mengenai nasionalsosialisme, seperti yang ditemukan dalam kar­ya Hans Haacke, Anselm Kiefer dan Joseph Beuys, sebagai urusan masa lampau. Sebaliknya yang tampak di kalang­an perupa ialah “kebatinan baru” serta penggarapan bidang-bidang pengalaman yang saling berbenturan: Karya-karya Jonathan Meese dan AndrĂ© Butzer mencerminkan depresi dan fenomena-fenomena obsesi; kedua perupa itu dianggap sebagai wakil “realisme neurotik”. Dengan karyanya “Mental Maps”, Franz Ackermann menggambarkan dunia sebagai desa global dan memperlihatkan musibah yang berlangsung di balik layar. Tino Sehgal menghasil­kan karya seni yang eksistensinya terbatas pada waktu “performance”-nya dan yang tidak boleh direkam; ia mencari bentuk produksi dan bentuk komunikasi di luar batas ekonomi pasaran.

Besarnya perhatian kepada seni rupa di Jerman tercermin pula dalam pameran documenta yang diseleng­garakan lima tahun sekali di Kassel sebagai pameran seni rupa aktual yang terkemuka di dunia; documenta 13 akan dibuka pada tanggal 9 Juni 2012. Berbeda dengan seni rupa – yang arti pentingnya digarisbawahi oleh pendirian sejumlah museum swasta baru – seni fotografi harus berjuang lama sampai diakui sebagai bentuk seni yang mandiri. Sebagai pelopor pada tahun 1970-an dikenal Katharina Sieverding dengan rangkaian potret dirinya yang menelusuri batas antara individu dan masyarakat. Terobosan terjadi pada tahun 1990-an dengan sukses yang diraih tiga murid dari Bernd dan Hilla Becher, pasangan suami istri fotografer: Dalam karya foto mereka, Thomas Struth, Andreas Gursky dan Thomas Ruff menimbulkan realitas mengilap yang me­nyembunyikan sesuatu. Pengaruh kelompok ini terhadap corak fotografi internasional begitu besar sehingga mereka dinamakan “Struffsky” saja.

0 komentar:

Posting Komentar